Sunday, November 18, 2018

CARA MEMASANG KABEL STREIGHT

Alat Dan Bahan

NO
Alat dan Bahan
Gambar


1


Tang crimping
 



2



Kabel UTP
 



3



Tang Potong
 


4


Connector RG.45
 


5


LAN Tester
 

Langkah Kerjanya :
1. Kupas terlebih dahulu ujung kabel dengan menggunakan alat pengupas kabel sekitar 2CM sampai kabel yang di dalam nya terlihat.










2. Pisahkan kabel tersebut dan luruskann, susunlah kabel-kabel tersebut dengan rapi berdasarkan warna dan aturannya.
Kabel steight
Ø Putih orange = 1 putih orange
Ø Orange = 2 orange
Ø Putih hijau = 3 putih hijau
Ø Biru = 4 biru
Ø Putih biru = 5 putih biru
Ø Hijau = 6 hijau
Ø Putih coklat = 7 putih coklat
Ø Coklat = 8 coklat

Kabel steight
Ø Putih orange = 1 putih hijau
Ø Orange = 2 hijau
Ø Putih hijau = 3 putih orange
Ø Biru = 4 biru
Ø Putih biru = 5 putih biru
Ø Hijau = 6 orange
Ø Putih coklat = 7 putih coklat
Ø Coklat = 8 coklat

3. Setelah tersusun, kemudian ambil connector RG.45. Connector ini terdiri dari delapan pin. Pin I dari connector ini adalah Pin penanda yang paling kiri.

4. Masukan kabel tersebut hingga bagian ujungnya mentok di dalam connector.

5. Selanjutnya kabel crossover cara pemasangan sama dengan kabel streight yang beda hanyapenyususnan warna nya saja. Masukan kabel streight atau kabel crossover dari sisi kanan terlebih dahulu.

6. Setelah selesai menyusun kabel streight dengan kabel crossover, kemudian kita akan mencoba dengan menggunakan LAN tester. Jika lampu led yang ada di LAN terster nyala semuanya dari NO 1 s/d 8 bearti anda berhasil.

Gambar kabel streight dan kabel crossover 
 



Tuesday, March 21, 2017

MAKALAH KENAKALAN REMAJA

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Remaja adalah masa peralihan dari kanak-kanak ke dewasa. Seorang remaja sudah tidak lagi dapat dikatakan sebagai kanak-kanak, namun ia masih belum cukup matang untuk dapat dikatakan dewasa. Ia sedang mencari pola hidup yang paling sesuai baginya dan inipun sering dilakukan melalui metoda coba-coba walaupun melalui banyak kesalahan.

Kesalahan yang dilakukannya sering menimbulkan kekuatiran serta perasaan yang tidak menyenangkan bagi lingkungannya, orangtua nya. Kesalahan yang diperbuat para remaja hanya akan menyenangkan teman sebayanya. Hal ini karena mereka semua memang sama-sama masih dalam masa mencari identitas. Kesalahan-kesalahan yang menimbulkan kekesalan lingkungan inilah yang sering disebut sebagai kenakalan remaja.
Remaja merupakan aset masa depan suatu bangsa. Di samping hal-hal yang menggembirakan dengan kegiatan remaja-remaja pada waktu yang akhir-akhir ini dan pembinaan yang dilakukan oleh organisasi-organisasi pelajar dan mahasiswa, kita melihat pula arus kemorosotan moral yang semakin melanda di kalangan sebagian pemuda-pemuda kita, yang lebih terkenal dengan sebutan kenakalan remaja.

Dalam surat kabar-surat kabar sering kali kita membaca berita tentang perkelahian pelajar, penyebaran narkotika, pemakaian obat bius, minuman keras, penjambret yang dilakukan oleh anak-anak yang berusia belasan tahun, meningkatnya kasus-kasus kehamilan di kalangan remaja putri dan lain sebagainya.
Hal tersebut adalah merupakan suatu masalah yang dihadapi masyarakat yang kini semakin marak, Oleh karena itu masalah kenakalan remaja seyogyanya mendapatkan perhatian yang serius dan terfokus untuk mengarahkan remaja ke arah yang lebih positif, yang titik beratnya untuk terciptanya suatu sistem dalam menanggulangi kenakalan di kalangan remaja.

I.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, penyusun merumuskan masalah yang akan dibahas dalam makalah ini sebagai berikut:
1. Apakah kenakalan remaja itu?
2. Apa penyebab kenakalan remaja?
3. Bagaimana solusi mengatasi kenakalan remaja?
I.3 Tujuan Penulisan
Tujuan disusunnya makalah ini adalah untuk memberikan pemahaman kepada mahasiswa tentang kenakalan remaja, penyebab berikut solusinya.
1.4 Manfaat Penulisan
1. Mahasiswa memahami pengertian kenakalan remaja.
2. Mahasiswa mengetahui faktor-faktor penyebab kenakalan remaja.
3. Mahasiswa mengetahui solusi dalam mengatasi kenakalan remaja.



BAB II
PEMBAHASAN

II.1. Pengertian Kenakalan Remaja
Akhir-akhir ini di beberapa media masa sering kita membaca tentang perbuatan kriminalitas yang terjadi di negeri yang kita cintai ini. Ada anak remaja yang meniduri ibu kandungnya sendiri, perkelahian antar pelajar, tawuran, penyalahgunaan narkoba dan minum-minuman keras dan masih banyak lagi kriminalitas yang terjadi di negeri ini. Kerusakan moral sudah merebak di seluruh lapisan masyarakat, mulai dari anak-anak sampai orang dewasa serta orang yang sudah lanjut usia.
Termasuk yang tidak luput dari kerusakan moral ini adalah remaja. Para ahli pendidikan sependapat bahwa remaja adalah mereka yang berusia 13-18 tahun. Pada usia tersebut, seseorang sudah melampaui masa kanak-kanak, namun masih belum cukup matang untuk dapat dikatakan dewasa. Ia berada pada masa transisi dan pencarian jati diri, yang karenanya sering melakukan perbuatan-perbuatan yang dikenal dengan istilah kenakalan remaja.
Kenakalan remaja meliputi semua perilaku yang menyimpang dari norma-norma hukum pidana yang dilakukan oleh remaja. Perilaku tersebut akan merugikan dirinya sendiri dan orang-orang di sekitarnya. Masalah kenakalan remaja mulai mendapat perhatian masyarakat secara khusus sejak terbentuknya peradilan untuk anak-anak nakal (juvenile court) pada 1899 di Illinois, Amerika Serikat.

Beberapa ahli mendefinisikan kenakalan remaja ini sebagai berikut:
1. Kartono, Ilmuwan Sosiologi
Kenakalan Remaja atau dalam bahasa Inggris dikenal dengan istilah juvenile delinquency merupakan gejala patologis sosial pada remaja yang disebabkan oleh satu bentuk pengabaian sosial. Akibatnya, mereka mengembangkan bentuk perilaku yang menyimpang".
2. Santrock
"Kenakalan remaja merupakan kumpulan dari berbagai perilaku remaja yang tidak dapat diterima secara sosial hingga terjadi tindakan kriminal."

II.2 Penyebab Kenakalan Remaja
Ulah para remaja yang masih dalam tarap pencarian jati diri sering sekali mengusik ketenangan orang lain. Kenakalan-kenakalan ringan yang mengganggu ketentraman lingkungan sekitar seperti sering keluar malam dan menghabiskan waktunya hanya untuk hura-hura seperti minum-minuman keras, menggunakan obat-obatan terlarang, berkelahi, berjudi, dan lain-lainnya itu akan merugikan dirinya sendiri, keluarga, dan orang lain yang ada disekitarnya.
Cukup banyak faktor yang melatar belakangi terjadinya kenakalan remaja. Berbagai faktor yang ada tersebut dapat dikelompokkan menjadi faktor internal dan faktor eksternal.

Berikut ini penjelasannya secara ringkas:
1. Faktor Internal
    a. Krisis identitas
Perubahan biologis dan sosiologis pada diri remaja memungkinkan terjadinya dua bentuk integrasi. Pertama, terbentuknya perasaan akan konsistensi dalam kehidupannya. Kedua, tercapainya identitas peran. Kenakalan remaja terjadi karena remaja gagal mencapai masa integrasi kedua.

b. Kontrol diri yang lemah
Remaja yang tidak bisa mempelajari dan membedakan tingkah laku yang dapat diterima dengan yang tidak dapat diterima akan terseret pada perilaku 'nakal'. Begitupun bagi mereka yang telah mengetahui perbedaan dua tingkah laku tersebut, namun tidak bisa mengembangkan kontrol diri untuk bertingkah laku sesuai dengan pengetahuannya.
2. Faktor Eksternal
Keadaan lingkungan keluarga yang menjadi sebab timbulnya kenakalan remaja seperti keluarga yang broken-home, rumah tangga yang berantakan disebabkan oleh kematian ayah atau ibunya, keluarga yang diliputi konflik keras, ekonomi keluarga yang kurang, semua itu merupakan sumber yang subur untuk memunculkan delinkuensi remaja.
Dr. Kartini Kartono juga berpendapat bahwasannya faktor penyebab terjadinya kenakalan remaja antara lain:

1. Anak kurang mendapatkan perhatian, kasih sayang dan tuntunan pendidikan orang tua, terutama bimbingan ayah, karena ayah dan ibunya masing–masing sibuk mengurusi permasalahan serta konflik batin sendiri.

2. Kebutuhan fisik maupun psikis anak–anak remaja yang tidak terpenuhi, keinginan dan harapan anak–anak tidak bisa tersalur dengan memuaskan, atau tidak mendapatkan kompensasinya.

3. Anak tidak pernah mendapatkan latihan fisik dan mental yang sangat diperlukan untuk hidup normal, mereka tidak dibiasakan dengan disiplin dan kontrol-diri yang baik
Maka dengan demikian perhatian dan kasih sayang dari orang tua merupakan suatu dorongan yang berpengaruh dalam kejiwaan seorang remaja dalam membentuk kepribadian serta sikap remaja sehari-hari. Jadi perhatian dan kasih sayang dari orang tua merupakan faktor penyebab terjadinya kenakalan remaja.

Akibat-akibat yang ditimbulkan oleh kenakalan remaja antara lain:

1. Bagi diri remaja itu sendiri
Akibat dari kenakalan yang dilakukan oleh remaja akan berdampak bagi dirinya sendiri dan sangat merugikan baik fisik dan mental, walaupun perbuatan itu dapat memberikan suatu kenikmatan akan tetapi itu semua hanya kenikmatan sesaat saja. Dampak bagi fisik yaitu seringnya terserang berbagai penyakit karena gaya hidup yang tidak teratur. Sedangkan dampak bagi mental yaitu kenakalan remaja tersebut akan mengantarnya kepada mental-mental yang lembek, berfikir tidak stabil dan kepribadiannya akan terus menyimpang dari segi moral yang pada akhirnya akan menyalahi aturan etika dan estetika. Dan hal itu kan terus berlangsung selama remaja tersebut tidak memiliki orang yang membimbing dan mengarahkan.

Bagi keluarga
Anak merupakan penerus keluarga yang nantinya dapat menjadi tulang punggung keluarga apabila orang tuanya tidak mampu lagi bekerja. Apabila remaja selaku anak dalam keluarga berkelakuan menyimpang dari ajaran agama, akan berakibat terjadi ketidakharmonisan di dalam kekuarga dan putusnya komunikasi antara orang tua dan anak. Tentunya hal ini sangat tidak baik karena dapat mengakibatkan remaja sering keluar malam dan jarang pulang serta menghabiskan waktunya bersama teman-temannya untuk bersenang-senang dengan jalan minum-minuman keras atau mengkonsumsi narkoba. Pada akhirnya keluarga akan merasa malu dan kecewa atas apa yang telah dilakukan oleh remaja. Padahal kesemuanya itu dilakukan remaja hanya untuk melampiaskan rasa kekecewaannya terhadap apa yang terjadi dalam keluarganya.
3. Bagi lingkungan masyarakat
Apabila remaja berbuat kesalahan dalam kehidupan masyarakat, dampaknya akan buruk bagi dirinya dan keluarga. Masyarakat akan menganggap bahwa remaja itu adalah tipe orang yang sering membuat keonaran, mabuk-mabukan ataupun mengganggu ketentraman masyarakat. Mereka dianggap anggota masyarakat yang memiliki moral rusak, dan pandangan masyarakat tentang sikap remaja tersebut akan jelek. Untuk merubah semuanya menjadi normal kembali membutuhkan waktu yang lama dan hati yang penuh keikhlasan.

II.3 Solusi Kenakalan Remaja
Dari berbagai faktor dan permasalahan yang terjadi di kalangan remaja masa kini sebagaimana telah disebutkan di atas, maka tentunya ada beberapa solusi yang tepat dalam pembinaan dan perbaikan remaja masa kini. Kenakalan remaja dalam bentuk apapun mempunyai akibat yang negatif baik bagi masyarakat umum maupun bagi diri remaja itu sendiri. Tindakan penanggulangan kenakalan remaja dapat dibagi dalam:
1. Tindakan Preventif
 Usaha pencegahan timbulnya kenakalan remaja secara umum dapat dilakukan melalui cara berikut:

Ø Mengenal dan mengetahui ciri umum dan khas remaja
Ø Mengetahui kesulitan-kesulitan yang secara umum dialami oleh para remaja. Kesulitan-kesulitan mana saja yang biasanya menjadi sebab timbulnya pelampiasan dalam bentuk kenakalan.

Usaha pembinaan remaja dapat dilakukan melalui:
Menguatkan sikap mental remaja supaya mampu menyelesaikan persoalan yang dihadapinya.
Memberikan pendidikan bukan hanya dalam penambahan pengetahuan dan keterampilan melainkan pendidikan mental dan pribadi melalui pengajaran agama, budi pekerti dan etiket.
Menyediakan sarana-sarana dan menciptakan suasana yang optimal demi perkembangan pribadi yang wajar.
Memberikan wejangan secara umum dengan harapan dapat bermanfaat.
Memperkuat motivasi atau dorongan untuk bertingkah laku baik dan merangsang hubungan sosial yang baik.
Mengadakan kelompok diskusi dengan memberikan kesempatan mengemukakan pandangan dan pendapat para remaja dan memberikan pengarahan yang positif.
Memperbaiki keadaan lingkungan sekitar, keadaan sosial keluarga maupun masyarakat di mana banyak terjadi kenakalan remaja.

Sebagaimana disebut di atas, bahwa keluarga juga mempunyai andil dalam membentuk pribadi seorang remaja. Jadi untuk memulai perbaikan, maka harus mulai dari diri sendiri dan keluarga. Mulailah perbaikan dari sikap yang paling sederhana, seperti selalu berkata jujur meski dalam gurauan, membaca doa setiap melakukan hal-hal kecil, memberikan bimbingan agama yang baik kepada anak dan masih banyak hal lagi yang bisa dilakukan oleh keluarga. Memang tidak mudah melakukan dan membentuk keluarga yang baik, tetapi semua itu bisa dilakukan dengan pembinaan yang perlahan dan sabar.
Dengan usaha pembinaan yang terarah, para remaja akan mengembangkan diri dengan baik sehingga keseimbangan diri yang serasi antara aspek rasio dan aspek emosi akan dicapai. Pikiran yang sehat akan mengarahkan para remaja kepada perbuatan yang pantas, sopan dan bertanggung jawab yang diperlukan dalam menyelesaikan kesulitan atau persoalan masing-masing.

Usaha pencegahan kenakalan remaja secara khusus dilakukan oleh para pendidik terhadap kelainan tingkah laku para remaja. Pendidikan mental di sekolah dilakukan oleh guru, guru pembimbing dan psikolog sekolah bersama dengan para pendidik lainnya. Usaha pendidik harus diarahkan terhadap remaja dengan mengamati, memberikan perhatian khusus dan mengawasi setiap penyimpangan tingkah laku remaja di rumah dan di sekolah.

Sekolah adalah lembaga pendidikan formal yang memiliki pengaruh kuat terhadap perkembangan remaja. Ada banyak hal yang bisa dilakukan pihak sekolah untuk memulai perbaikan remaja, di antaranya melakukan program “monitoring” pembinaan remaja melalui kegiatan-kegiatan keagamaan, kegiatan ekstrakurikuler yang ada di sekolah dan penyelenggaraan berbagai kegiatan positif bagi remaja.
Pemberian bimbingan terhadap remaja tersebut bertujuan menambah pengertian remaja mengenai:

2. Tindakan Represif
Usaha menindak pelanggaran norma-norma sosial dan moral dapat dilakukan dengan mengadakan hukuman terhadap setiap perbuatan pelanggaran. Dengan adanya sanksi tegas pelaku kenakalan remaja tersebut, diharapkan agar nantinya si pelaku tersebut “jera” dan tidak berbuat hal yang menyimpang lagi. Oleh karena itu, tindak lanjut harus ditegakkan melalui pidana atau hukuman secara langsung bagi yang melakukan kriminalitas tanpa pandang bulu.

Sebagai contoh, remaja harus mentaati peraturan dan tata cara yang berlaku dalam keluarga. Disamping itu perlu adanya semacam hukuman yang dibuat oleh orangtua terhadap pelanggaran tata tertib dan tata cara keluarga. Pelaksanaan tata tertib harus dilakukan dengan konsisten. Setiap pelanggaran yang sama harus dikenakan sanksi yang sama. Sedangkan hak dan kewajiban anggota keluarga mengalami perubahan sesuai dengan perkembangan dan umur.

Di lingkungan sekolah, kepala sekolahlah yang berwenang dalam pelaksanan hukuman terhadap pelanggaran tata tertib sekolah. Dalam beberapa hal, guru juga berhak bertindak. Akan tetapi hukuman yang berat seperti skorsing maupun pengeluaran dari sekolah merupakan wewenang kepala sekolah. Guru dan staf pembimbing bertugas menyampaikan data mengenai pelanggaran dan kemungkinan-kemungkinan pelanggaran maupun akibatnya. Pada umumnya tindakan represif diberikan dalam bentuk memberikan peringatan secara lisan maupun tertulis kepada pelajar dan orang tua, melakukan pengawasan khusus oleh kepala sekolah dan tim guru atau pembimbing dan melarang bersekolah untuk sementara waktu (skors) atau seterusnya tergantung dari jenis pelanggaran tata tertib sekolah.
3. Tindakan Kuratif dan Rehabilitasi
Tindakan ini dilakukan setelah tindakan pencegahan lainnya dilaksanakan dan dianggap perlu mengubah tingkah laku pelanggar remaja itu dengan memberikan pendidikan lagi. Pendidikan diulangi melalui pembinaan secara khusus yang sering ditangani oleh suatu lembaga khusus maupun perorangan yang ahli dalam bidang ini.
Solusi internal bagi seorang remaja dalam mengendalikan kenakalan remaja antara lain:
Kegagalan mencapai identitas peran dan lemahnya kontrol diri bisa dicegah atau diatasi dengan prinsip keteladanan. Remaja harus bisa mendapatkan sebanyak mungkin figur orang-orang dewasa yang telah melampaui masa remajanya dengan baik juga mereka yang berhasil memperbaiki diri setelah sebelumnya gagal pada tahap ini.

Adanya motivasi dari keluarga, guru, teman sebaya untuk melakukan point pertama. Remaja menyalurkan energinya dalam berbagai kegiatan positif, seperti berolahraga, melukis, mengikuti event perlombaan, dan penyaluran hobi. Remaja pandai memilih teman dan lingkungan yang baik serta orangtua memberi arahan dengan siapa dan di komunitas mana remaja harus bergaul.
Remaja membentuk ketahanan diri agar tidak mudah terpengaruh jika ternyata teman sebaya atau komunitas yang ada tidak sesuai dengan harapan.

Jika berbagai solusi dan pembinaan di atas dilakukan, diharapkan kemungkinan terjadinya kenakalan remaja ini akan semakin berkurang dan teratasi. Dari pembahasan mengenai penanggulangan masalah kenakalan remaja ini perlu ditekankan bahwa segala usaha pengendalian kenakalan remaja harus ditujukan ke arah tercapainya kepribadian remaja yang mantap, serasi dan dewasa. Remaja diharapkan akan menjadi orang dewasa yang berpribadi kuat, sehat jasmani dan rohani, teguh dalam kepercayaan (iman) sebagai anggota masyarakat, bangsa dan tanah air.
















BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
III.1Kesimpulan
Masalah kenakalan remaja mulai mendapat perhatian masyarakat secara khusus sejak terbentuknya peradilan untuk anak-anak nakal (juvenile court) pada 1899 di Illinois, Amerika Serikat. Kenakalan remaja meliputi semua perilaku yang menyimpang dari norma-norma hukum pidana yang dilakukan oleh remaja. Perilaku tersebut akan merugikan dirinya sendiri dan orang-orang di sekitarnya.
Faktor yang melatar belakangi terjadinya kenakalan remaja dapat dikelompokkan menjadi faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal berupa krisis identitas dan kontrol diri yang lemah. Sedangkan faktor eksternal berupa kurangnya perhatian dari orang tua; minimnya pemahaman tentang keagamaan; pengaruh dari lingkungan sekitar dan pengaruh budaya barat serta pergaulan dengan teman sebaya; dan tempat pendidikan.
Akibat-akibat yang ditimbulkan oleh kenakalan remaja akan berdampak kepada diri remaja itu sendiri, keluarga, dan lingkungan masyarakat.
Solusi dalam menanggulangi kenakalan remaja dapat dibagi ke dalam tindakan preventif, tindakan represif, dan tindakan kuratif dan rehabilitasi.

Adapun solusi internal bagi seorang remaja dalam mengendalikan kenakalan remaja antara lain: Kegagalan mencapai identitas peran dan lemahnya kontrol diri bisa dicegah atau diatasi dengan prinsip keteladanan, Adanya motivasi dari keluarga, guru, teman sebaya untuk melakukan point pertama, Remaja menyalurkan energinya dalam berbagai kegiatan positif, Remaja pandai memilih teman dan lingkungan yang baik serta orangtua memberi arahan dengan siapa dan di komunitas mana remaja harus bergaul, Remaja membentuk ketahanan diri agar tidak mudah terpengaruh jika ternyata teman sebaya atau komunitas yang ada tidak sesuai dengan harapan.

Segala usaha pengendalian kenakalan remaja harus ditujukan ke arah tercapainya kepribadian remaja yang mantap, serasi dan dewasa. Remaja diharapkan akan menjadi orang dewasa yang berpribadi kuat, sehat jasmani dan rohani, teguh dalam kepercayaan (iman) sebagai anggota masyarakat, bangsa dan tanah air.
III.2. Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas, penulis menyarankan untuk lebih menaruh perhatian terhadap persoalan sosial, terutama kenakalan remaja. Hendaknya kita dapat mencegah dan mengendalikan perilaku remaja sehingga tidak menimbulkan masalah sosial yang terjadi akibat kenakalan-kenakalan remaja tersebut.












DAFTAR PUSTAKA/SUMBER






Monday, March 20, 2017

MAKALAH PERSATUAN DAN KESATUAN BANGSA


PENGERTIAN SEJARAH

BAB I
PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Kita hidup di tiga masa yaitu : masa lalu, masa sekarang, dan masa mendatang. Masa lalu biasanya menyimpan berbagai macam kisah dalam kehidupan kita. Sementara masa sekarang adalah masa yang sedang kita jalani sekarang, sedangkan masa depan merupakan suatu masa yang terjadi dalam kehidupan mendatang.

Sebagai manusia kita hidup di dunia ini tak akan pernah luput dari suatu kisah yang sering kali kita terjemahkan sebagai sejarah. Ada kisah baik atau menyenangkan dan ada juga sebaliknya. Semua itu mesti kita jalani.

Bedasarkan hal di atas penulis membahas tentang pengertian sejarah dan penjelasannya.

I.2 Landasan Teori
Sejarah dalam bahasa Yunani dari kata Historia yang berarti penyelidikan atau pengetahuan yang diperoleh melalui penelitian yang mendalam. Menurut bahasa Arab, sejarah berasal dari kata syarataun yang berarti pohon kayu yang bercabang-cabang karena sejarah kembang antara satu titik kejadian yang bercabang ke titik kejadian yang lain yang saling berhubungan. Menurut bahasa Jawa, sejarah berasal dari kata badad yang berarti riwayat dan sejarah atau dapat berarti memotong tumbuhan dengan pisau sehingga terang. Di dalam bahasa Inggris, sejarah berasal dari kata Historia yang berarti masa lampau, masa lampau umat manusia.

Sedangkan dalam bahasa sejarah menurut bahasa terbagi dua yakni pengertin sejarah dalam arti sempit dan dalam arti luas. Pengertian sejarah dalam arti sempit adalah kejadian atau peristiwa. Sedangkan pengertian sejarah dalam arti luas adalah suatu peristiwa manusia dari akar dalam realisasi diri dengan kebebasan dan keputusan daya rohani.

I.3 Batasan Masalah
Makalah ini terdiri atas tiga bab; 1.Bab I Pendahuluan, 2.Bab II Pembahasan, 3.Bab Penutup, serta daftar pustaka/sumber terlampir di halaman akhir. Secara umum makalah ini membahas tentang; Pengertian Sejarah, Sejarah Sebagai Kisah, Sejarah Sebagai Ilmu, dan Sejarah Sebagai Seni.

I.4 Manfaat Penulisan
Secara umum penulisan makalah ini bermanfaat bagi semua pembaca guna meningkatkan pengetahuan dan pemahaman tentang materi yang dibahas dalam makalah ini.

Secara khusus makalah ini, akan sangat bermanfaat bagi semua siswa/wi X.3 semester I ( Satu ) terutama oleh kelompok penyanyaji.


I.5 Tujuan Penulisan
Tujuan umum dari penulisan makalah ini adalah agar pembaca bisa meningkatkan pengetahuan dan pemahamannya tentang materi yang ada dalam bahasan ini. Serta menjadi rujukan bagi pemakalah berikutnya dengan topik yang sama.

Tujuan khusus dari penulisan makalah ini adalah agar penulis lebih memahami materi yang ada dalam bahasan ini serta melaksanakan tugas yang diberikan oleh guru mata pelajaran Sejarah.






































BAB II
PEMBAHASAN
PENGERTIAN SEJARAH

II.1 Pengertian Sejarah
Sejarah adalah kejadian yang terjadi di masa lampau yang disusun berdasarkan peninggalan-peninggalan berbagai peristiwa. atau secara sederhana, pengertian sejarah adalah suatu ilmu pengetahuan yang mempelajari segala peristiwa atau kejadian yang telahterjadi pada masa lampau dalam kehidupan umat manusia.

Sejarah dalam bahasa Yunani dari kata Historia yang berarti penyelidikan atau pengetahuan yang diperoleh melalui penelitian yang mendalam. Menurut bahasa Arab, sejarah berasal dari kata syarataun yang berarti pohon kayu yang bercabang-cabang karena sejarah kembang antara satu titik kejadian yang bercabang ke titik kejadian yang lain yang saling berhubungan. Menurut bahasa Jawa, sejarah berasal dari kata badad yang berarti riwayat dan sejarah atau dapat berarti memotong tumbuhan dengan pisau sehingga terang. Di dalam bahasa Inggris, sejarah berasal dari kata Historia yang berarti masa lampau, masa lampau umat manusia.

Sedangkan dalam bahasa sejarah menurut bahasa terbagi dua yakni pengertin sejarah dalam arti sempit dan dalam arti luas. Pengertian sejarah dalam arti sempit adalah kejadian atau peristiwa. Sedangkan pengertian sejarah dalam arti luas adalah suatu peristiwa manusia dari akar dalam realisasi diri dengan kebebasan dan keputusan daya rohani.

Beberapa pendapat para ahli tentang pengertian sejarah, antaralain sebagai berikut :
1. Muhammad Yamin
Pengertian sejarah menurut Muhammad Yamin adalah ilmu pengetahuan yang disusun atas hasil penyelidikan beberapa peristiwa yang dapat dibuktikan dengan bahan kenyataan

2. Moh. Hatta: Menurut Moh. Hatta
Sejarah dalam wujudnya memberikan pengertian tentang masa lampau. Sejarah bukan sekadar melahirkan kriteria dari kejadian di masa lalu sebagai masalah. Sejarah tidak sekedar kejadian masa lampau, tetapi pemahaman masa lampau yang didalamnya mengandung berbagai dinamika, mungkin berisi problematik pelajaran bagi manusia berikutnya.

3. Nugroho Notosusanto
Pengertian sejarah menurut Nugroho Notosusanto bahwa sejarah adalah peristiwa-peristiwa yang menyangkut manusia sebagai makhluk bermasyarakat yang erjadi di masa lampau.
  
4. Taufik Abdullah
Pengertian sejarah menurut Taufik Abdullah adalah tindakan manusia dalam jangka waktu tertentu di masa lampau yang dilakukan di tempat tertentu.
5. Drs. Sidi Gazalba
Arti sejarah menurut Drs. Sidi Gazalba adalah masa lalu manusia dan seputarnya yang disusun secara ilmiah dan lengkap meliputi urutan fakta masa tersebut dengan tafsiran dan penjelasan yang memberi pengertian dan pemahaman tentang apa yang berlaku.
6. Moh. Ali
Pengertian sejarah menurut Moh. Ali bahwa sejarah merupakan keseluruhan perubahan, dan kejadian-kejadian yang benar-benar telah terjadi. Sejarah adalah ilmu yang menyelidiki perubahan-perubahan yang benar-benar terjadi di masa lampau.

7. Rochmawati Wiriatmaja
Pengertian sejarah menurut Rochiati Wiriatmadja bahwa sejarah adalah disiplin ilmu yang menjanjikan etika, moral, kebijaksanaan, nilai-ilai spritual, dan kultural karena kajiannya yang bersifat memberikan pedoman kepada keseimbangan hidup, harmoni dalam nilai-nilai, keteladanan dalam keberhasilan dan kegagalan, dan cerminan pengalaman kolektif yang menjadi kompas untuk kehidupan masa depan.

8. Ismaun
Pengertian sejarah menurut Ismaun adalah suatu ilmu pengetahuan tentang kisah mengenai peristiwa-peristiwa yang benar-benar telah terjadi atau berlangsung dalam segala aspeknya di masa lampau. Sejarah merupakan catatan atau rekaman pilihan yang disusun secara teliti tentang segala aspek kehidupan umat manusia di masa lampau.

9. Aristoteles
Pengertian sejarah menurut Aristoteles merupakan satu sistem yang meneliti suatu kejadian sejak awal tersusun dalam bentuk kronologi. serta menurut Aristoteles bahwa sejarah adalah peristiwa-peristiwa masa lalu yang mempunyai catatan, rekod-rekod atau bukti-bukti yang konkrit.
10. J.V. Bryce: Menurut J.V. Bryce, bahwa pengertian sejarah adalah catatan dari apa yang telah dipikirkan, dikatakan, dan diperbuat oleh manusia.  

II.2 Sejarah Sebagai Peristiwa, Kisah, Ilmu dan Seni
Dalam bahasa inggris disebut dengan history yang artinya masa yang telah lampau. Dalam hal ini masa lampau umat manusia. Oleh karena itu, sejarah tentu saja akan membahas kegiatan mausia di masa lampau. Dalam bahasa arab kita mengenal istirah sajaratun, yang memiliki arti pohon. Jika kita melihat gambar silsilah raja-raja, secara sepintas akan tampak seperti gambar sebuah pohon.

Oleh karena itu sejarah dapat di artikan silsilah keturunan raja-raja, yang berarti merupakan peristiwa pemerintahan dan keluarga raja yang sudah lampau. Perlu di ketahui bahwa sejarah bukan hanya membahas peristiwa serta kejadian yang telah lampau saja, tetapi ada tiga aspek, Yakni masa lampau, masa kini dan masa yang akan datang.

Peristiwa masa lampau di jadikan pengalaman serta pelajaran masa kini, sedangkan peristiwa masa kini dijadikan titik tolak kegiatan di masa mendatang. Hal ini berarti sejarah mengandung pelajaran tentang nilai dan moral.
Ada juga orang yang mengatakan bahwa sejarah itu merupakan rentetan peristiwa sebab akibat. Itupun ada benarnya, karena peristiwa yang sedang terjadi biasanya diakibatkan oleh sebuah peristiwa yang mendahului, atau peristiwa yang telah melatar belakangi.

Apa bila kita simpulkan, sejarah berarti ilmu yang mempelajari peristiwa masa lampau yang disebabkan oleh tindakan manusia, yang mengakibatkan terjadinya perubahan perkembangan peradaban umat manusia, baik yang menyangkut sosial, ekonomi, politik, kebudanyaan dan sebagainya.

Apabila kita selidiki lebih dalam, sejarah itu ada setelah manusia ada dimuka bumi ini. Sejarah terus berkesinambungan, sehingga merupakan rentang peristiwa yang sangat panjang dan lama , sejak manusia pertama dimuka bumi ini. Dengan demikian, sejarah mempunyai sifat yang spesifik dibandingkan ilmu lainya, antara lain sebagai berikut ini :
1. Masa lalu di lukiskan secara urutan waktu atau kronologis
2. Ada hubungan sebab akibat atau kausalitas
3. Peristiwa sejarah menyangkut masa lampau, masa kini, dan masa yang akan datang (tiga dimensi)
4. Kebenaranya bersifat sementara (merupakan hipotesis) yang akan gugur apa bila ditemukan data pembuktian baru.

II.3 Perbedaan Sejarah Sebagai Pristiwa, Kisah, Ilmu dan Seni
1. Sejarah Sebagai Peristiwa
Sejarah sebagai peristiwa pada hakikatnya sudah tidak ada lagi. Oleh karena itu, kita tidak mungkin lagi dapat mengamati atau menyaksikan peristiwa tersebut. Yang kita bisa amati adalah sejarah sebagai kisah, yaitu penelitian sejarah sebagai peristiwa.

2. Sejarah Sebagai Kisah
Sejarah sebagai kisah adalah hasil karya atau hasil ciptaan orang yang menulisnya atau sejarawan penulis. Sejarah sebagai kisah seharusnya cocok dengan sejarah sebagai sebagai peristiwa masa lalu yang digambarkanya.
Sejarawan penulis dapat mengetahui bahwa peristiwa masa lampau terjadi seperti yang ia kisahkan, sebab dalam menyusun kisah masa lampau ia menggunakan dasar jejak-jejak peristiwa masa lampau.

Proses penyusunan sejarah seabgai kisah, para sejarawan menggunakan dasar jejak-jejak yang ditinggalkan oleh sejarah sebagai peristiwa. Dengan perkataan lain, sejarah sebagai peristiwa menjadi sumber sejarah sebagai kisah. Pengetahuan tentang masa lampau begitu saja tidak diperoleh dengan mudah. Untuk memperolehnya, kita harus melakukan penelitian yang kadang-kadang sulit sehingga memakan waktu dan pemikiran yang tidak sedikit.
3. Sejarah Sebagai Ilmu
Sejarah dikatakan sebagai ilmu apabila sejarah memiliki syarat-syarat dari suatu ilmu.  Adapun syarat-syarat ilmu adalah sebagai berikut ini :
a. Ada masalah menjadi objek
b. Ada metode
c. Tersusun secara sistematis
d. Menggunakan pemikiran yang rasional
e. Kebenaranya bersifat objektif

Syarat-sayarat diatas dapat diketahui dalam sejarah, hal ini dapat terlihat sebagai berikut ini :
1. Masalah menjadi objek kajian sejarah ialah kejadian-kejadian dimasa lalu yang menimbulkan perubahan dalam kehidupan manusia. Kejadian-kejadian itu merupakan hubungan sebab akibat.
2. Metode sejarah adalah cara menangani bukti-bukti sejarah dan menghubungkanya serta memastikanya dengan bukti tentang asal usul. Kemudian menarik tafsiran dengan bukti peristiwa masa lampau sehingga terlihat probilitasnya.
3. Kisah sejarah di susun dengan sistematis, berdasarkan tahun kejadian dan peristiwa yang mengawalinya, dimulai dari judul, bab, subbab, serta keterangan selanjutnya.
4. Kebenaran fakta sejarah diperoleh dari penelitian sumber sejarah yang di kumpulkan dengan menggunakan rasio. Contoh penelitian sumber sejarah seperti fosil, candi dan peninggalan lain yang diteliti secara rasional.
5. Kebenaran fakra sejarah adalah obyektif, karena dalam menyusun kisah sejarah harus berdasarkan fakta yang ada.

4. Sejarah Sebagai Seni
Tokoh penganjur sejarah sebagai seni adalah George Macauly Travelyan. Ia mengatakan bahwa menuliskan sebuah kisah peristiwa tidak mudah, karena memerlukan imajinasi dan seni, jika kita usut perkembangan penulisan sejarah mula-mula adalah suatu caabang dari sastra. Jadi, merupakan suatu seni. Begitu pula pada abad ke -12 di eropa posisi sejarah sebagai ilmu dan seni masih diperdebatkan sampai abad ke – 17, yang akhirnya dinyatakan bahwa sejarah merupakan cabang dari sastra karena itu sejarah di anggap sebagai seni.

Dalam kenyataan dunia pendidikan, guru maupun siswa akan merasa senang dan terhibur apabila penulisan kisah sejarah menggunakan bahasa yang indah, komunikatif, dan menarik sehingga tidak membosankan dan isinya dapat dimengerti. Untuk itu diperlukan seni dalam penulisan sejarah. Oleh karena itu, sejarah juga adalah seni.


BAB III
PENUTUP
III.1 Kesimpulan
Berdasarkan uraian pada BAB II di atas, maka penulis dapat menarik kesimpulan sebagai berikut :
1. Sejarah adalah kejadian yang terjadi di masa lampau yang disusun berdasarkan peninggalan-peninggalan berbagai peristiwa.
2. Sejarah dalam bahasa Yunani dari kata Historia yang berarti penyelidikan atau pengetahuan yang diperoleh melalui penelitian yang mendalam.
3. Menurut bahasa Arab, sejarah berasal dari kata syarataun yang berarti pohon kayu yang bercabang-cabang karena sejarah kembang antara satu titik kejadian yang bercabang ke titik kejadian yang lain yang saling berhubungan.
4. Menurut bahasa Jawa, sejarah berasal dari kata badad yang berarti riwayat dan sejarah atau dapat berarti memotong tumbuhan dengan pisau sehingga terang.
5. Di dalam bahasa Inggris, sejarah berasal dari kata Historia yang berarti masa lampau, masa lampau umat manusia.
6. Sejarah sebagai peristiwa pada hakikatnya sudah tidak ada lagi. Oleh karena itu, kita tidak mungkin lagi dapat mengamati atau menyaksikan peristiwa tersebut.
7. Proses penyusunan sejarah seabgai kisah, para sejarawan menggunakan dasar jejak-jejak yang ditinggalkan oleh sejarah sebagai peristiwa.
8. Sejarah dapat diakatakan Ilmu jika memiliki syarat antaralain : a. Ada masalah yang menjadi objek, b. Ada metode, c. Tersusun secara sistematis,
d. Menggunakan pemikiran yang rasional, e. Kebenaranya bersifat objektif
9. Tokoh penganjur sejarah sebagai seni adalah George Macauly Travelyan. Ia mengatakan bahwa menuliskan sebuah kisah peristiwa tidak mudah, karena memerlukan imajinasi dan seni, jika kita usut perkembangan penulisan sejarah mula-mula adalah suatu caabang dari sastra.

III.2 Saran
1. Semoga makalah ini dapat bermafaat bagi semua pembaca umum nya dan khusus nya bagi kelompok penyaji.
2. Semoga makalah ini juga menjadi rujukan bagi pemakalah berikutnya dengan topik yang sama.
3. Jika terdapat kekeliruan dan atau pun kesalahan dalam penulisan makalah ini, maka kami dari kelompok penyaji akan menerima krtikan dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan makalah kami ini di kemudian hari.










DAFTAR PUSTAKA/SUMBER

Marwan Supriyadi, Sejarah 1 untuk SMA / MA Kelas X / penyusun, Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, 2009.

Kartodirdjo, Sartono. 1993. Pendekatan Ilmu Sosial dalam Metodologi Sejarah. Jakarta: Gramedia Pustaka.




Batombe

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Setiap kesenian tradisional dalam masyarakat Minangkabau memiliki tata cara sendiri dalam pel...